Keluarga Pak Pe kurang harmonis? Begini ceritanya!
Ada sebuah cerita menarik mengenai sebuah keluarga yang kurang harmonis. Sebut saja nama sang ayah tersebut adalah Pak Pe. Beliau mengeluhkan
bahwa anak-anaknya tidak menghormati beliau, anak-anaknya tidak sukses dan tidak harmonis satu sama lain. Anak-anaknya tidak suka mengaji, padahal Pak Pe sangat suka
mengaji. Di mana salahnya?
Pak Pe ini sangat kasihan, usianya sudah
lanjut, pendengarannya sangat berkurang, dan kalau diajak ngobrol sering tidak
nyambung. Jadi walaupun beliau curhat, saya tidak bisa memberi saran apa-apa.
Lha wong beliaunya tidak bisa dengar, kalaupun dengar, beliau tidak paham
kata-kata saya.
Ketika menulis artikel
ini, tidak ada maksud saya untuk menggunjing Pak Pe. Saya tulis artikel ini
semata-mata untuk pembelajaran bagi saya dan anda sebagai pembaca, agar
nantinya jangan sampai mengalami hal serupa.
Saya sebetulnya paham betul apa masalahnya Pak Pe ini.
Masalah utamanya adalah masalah parenting, di mana terjadi salah pola asuh sehingga menghasilkan
anak-anak yang mohon maaf.. demikian adanya.
Mundur agak jauh ke 20 tahun sebelumnya,
waktu anak-anak Pak Pe masih kecil-kecil. Saya yang kebetulan satu kampung
dengan Pak Pe, tahu persis bahwa Pak Pe ini dulunya kurang aware (kurang peduli) dengan perkembangan anak-anaknya. Yang penting
anaknya dimasukkan sekolah, perkara belajarnya bagaimana Pak Pe tidak mau ambil pusing. Pak Pe ini
lebih suka sibuk di luar rumah, sibuk dengan organisasinya. Kadang-kadang
pulang sampai larut malam.
Tidak tahu bagaimana perkembangan
anak-anaknya, tidak pernah menanyakan apa yang mereka kerjakan di sekolah. Pak
Pe juga tidak tahu kalau ada satu anaknya yang pergaulannya keras, bolos dan merokok sewaktu masih SMP. Pak Pe juga
tidak paham ada beberapa anaknya yang minder dan jarang bergaul. Dan
sebagainya...
Kembali ke masa sekarang, sebenarnya apa
yang dikeluhkan Pak Pe ini sudah merupakan
hal yang final. Tidak bisa kita direwind
ke masa lalu kemudian mengubahnya. Kalau saya bisa bilang ke Pak Pe, saya akan
bilang kurang lebih begini : “Pak, yasudah ini diterima saja apa adanya. Apa
yang bapak belum berikan kepada anak-anak bapak dulu, berikan saja kepada
cucu-cucu bapak.” Mengingat anak-anak Pak Pe juga sudah berkeluarga.
Saya tulis artikel ini sebagai reminder
bagi diri saya sendiri dan reminder juga untuk anda, pembaca blog saya.
Jika anda sudah mempunyai anak atau kelak jika anda sudah mempunyai anak,
perhatikanlah perkembangan anak-anak anda. Karena sesungguhnya apa yang kita
tanam hari ini, itulah yang akan kita tuai kelak.
Apa yang kita lakukan sekarang,
akan menentukan pahit manisnya
masa depan kita.
Sekian dari saya, silakan share jika
artikel ini bermanfaat. Jangan lupa
share ke FB kalau bermanfaat 😉😉😉
0 Response to "Keluarga Pak Pe kurang harmonis? Begini ceritanya!"
Post a Comment