7 Perbedaan Mindset Orang Kaya Vs Miskin (lanjutan)
Artikel ini
merupakan lanjutan dari artikel saya yang terdahulu, jika anda belum membaca
artikel saya yang terdahulu, silakan baca di sini.
Langsung saja
berikut uraian saya:
1. Orang
miskin tidak membuat atau membuat sedikit nilai tambah. Orang kaya
membuat nilai tambah.
Nilai tambah berarti kelebihan yang anda miliki, atau keunggulan yang anda berikan di produk yang anda jual. Misalnya saja anda mempunyai counter HP, sedangkan disebelah kanan dan kiri anda juga berdiri counter HP yang tidak kalah besarnya dengan toko anda. Maka nilai tambah yang bisa anda berikan contohnya: menjual dengan penuh keramahan. Mencoba untuk mengenali para pembeli anda, memberikan promo berhadiah undian dan lain sebagainya.
Dengan nilai tambah yang anda berikan,
anda akan menjadi dikenal oleh para customer, yang pada akhirnya akan mengejak
calon customer lain untuk membeli pulsa di counter anda.
2. Orang
miskin tidak mempunyai faktor kali. Orang kaya mempunyai faktor kali.
Setiap orang
memilikiwaktu 24 jam dalam sehari. Orang biasa akan bekerja selama delapan jam
sehari. Gaji yang didapatkan oleh orang rata-rata pun biasanya hanya sebesar
UMR, atau mungkin sedikit di atas UMR.
Tahukah anda;
walaupun tidak mengeluarkan keringat sedikitpun, orang kaya bisa bekerja setara
dengan 80 jam sehari. Begini caranya : misalkan orang kaya memiliki 10 orang
pegawai, dan semua pegawai bekerja selama 8 jam, maka ini berarti ia telah
bekerja selama 80 jam dalam sehari. Walaupun sebenarnya orang kaya tersebut
hanya jalan-jalan di mall seharian. Menarik bukan?
3. Orang
miskin bermain dengan uang untuk tidak kalah. Orang kaya
bermain dengan uang untuk menang.
Di dalam dunia bisnis selalu ada resiko untuk gagal. Orang kaya berani mengambil resiko dengan menginvestasikan uangnya, asalkan hasil yang akan diperolehnya lebih banyak dibanding dengan uang yang dikeluarkan. Di sini orang kaya akan mengalami dua kemungkinan, yaitu : gagal atau sukses.
Di dalam dunia bisnis selalu ada resiko untuk gagal. Orang kaya berani mengambil resiko dengan menginvestasikan uangnya, asalkan hasil yang akan diperolehnya lebih banyak dibanding dengan uang yang dikeluarkan. Di sini orang kaya akan mengalami dua kemungkinan, yaitu : gagal atau sukses.
Sedangkan orang miskin tidak berani
mengabil resiko untuk berbisnis. Mereka bermain untuk tidak kalah, mereka sibuk
menghemat uang. Di sini orang miskin akan mempunyai dua kemungkinan :
begitu-begitu saja atau uangnya habis untuk keperluan mendadak.
4. Orang
miskin berpikir kecil. Orang kaya
berpikir besar.
Orang miskin juga mempunyai impian untuk memiliki sesuatu, namun mereka menyadari kondisi keuangan mereka. Dalam hal ini biasanya mereka menurunkan impian mereka. Misalnya mereka ingin membeli sepeda motor, tetapi karena uangnya tidak cukup maka mereka hanya membeli sepeda.
Orang miskin juga mempunyai impian untuk memiliki sesuatu, namun mereka menyadari kondisi keuangan mereka. Dalam hal ini biasanya mereka menurunkan impian mereka. Misalnya mereka ingin membeli sepeda motor, tetapi karena uangnya tidak cukup maka mereka hanya membeli sepeda.
Orang kaya
memiliki pemikiran yang berbeda. Jika orang bermental kaya menginginkan suatu
barang, maka mereka akan meningkatkan pendapatan mereka untuk mencapai apa yang
mereka inginkan. Tentunya dengan cara yang halal.
5. Orang miskin
ingin besenang-senang. Orang kaya
mampu menunda kesenangan.
Kebanyakan orang gagal karena tidak mampu menunda kesenangan. Contohnya seperti ini : hari ini mendapat bonus 10 juta. Saat itu juga dihabiskan untuk beli tiket berlibur ke Bali bersama keluarga. Bersenang-senang beberapa hari di Bali, dan habis sudah uangnya.
Kebanyakan orang gagal karena tidak mampu menunda kesenangan. Contohnya seperti ini : hari ini mendapat bonus 10 juta. Saat itu juga dihabiskan untuk beli tiket berlibur ke Bali bersama keluarga. Bersenang-senang beberapa hari di Bali, dan habis sudah uangnya.
Orang kaya akan berpikir lebih panjang
dengan uang mereka. Mereka bisa menunda untuk tidak liburan dan lebih suka
menginvestasikan uang mereka.
6. Orang
miskin berpikir mereka sudah tahu. Orang kaya
terus menerus belajar dan bertumbuh.
Orang miskin biasanya susah diberi tahu. Terkadang mereka diam mendengarkan saran anda, tetapi setelah anda pergi mereka akan langsung melupakan saran anda. Karena mereka menganggap mereka sudah tahu dan tidak perlu diberitahu.
Orang kaya akan sebaliknya. Mereka akan
terus belajar dan meningkatkan kemampuan mereka. Bahkan ketika mereka sudah
ahli dalam suatu hal, mereka akan tetap belajar dari siapapun untuk
meningkatkan skill mereka mengikuti perkembangan jaman.
“Waktu berjalan ke depan,
apa yang anda ketahui hari ini
akan menjadi kadaluarsa esok hari.
Jadi jangan berhenti belajar”
7. Orang miskin bekerja keras untuk uang. Orang kaya membuat uang bekerja keras
untuk mereka.
Orang kaya lebih suka menginvestasikan uangnya ke investasi.
Hasilnya akan diinvestasikan kembali
untuk menghasilkan lebih banyak uang. Jadi di sini orang kaya membuat uangnya
menghasilkan uang.
Sedangkan orang miskin menggunakan uangnya untuk keperluan sehari-hari
yang bersifat konsumtif. Jika uangnya habis, maka mereka akan bekerja lagi.
Demikian seterusnya.
Terimakasih sudah membaca artikel saya mengenai perbedaan mindset
orang kaya Vs miskin. Artikel ini bukan saya tujukan untuk menjelek-jelekkan keadaan
miskin. Artikel ini saya tujukan untuk pembelajaran. Semoga para pembaca
sekalian bisa mengambil manfaat dari artikel saya ini.
Jangan lupa ikuti fan page Fb saya : fb.me/dilihatkalausempat
0 Response to "7 Perbedaan Mindset Orang Kaya Vs Miskin (lanjutan)"
Post a Comment