Mindset Adalah....
Mindset
bisa diartikan sebagai pola pikir. Mindset dibentuk oleh serangkaian
believe
system (sistem
kepercayaan). Misalnya seperti ini : Jika
saya tidak sarapan, nanti saya akan lapar. Jika saya lapar, nanti
saya tidak bisa fokus. Jika saya tidak fokus, nanti saya tidak bisa
kerja.
Kurang
lebih seperti itulah cara kerja mindset. Mindset ini bisa jadi benar
untuk satu orang tapi belum tentu benar bagi orang lain. Mindset ini
bisa jadi benar di suatu waktu, akan tetapi salah di waktu yang lain.
Misalnya
seperti ini. Saya sendiri kenal dengan orang yang jarang sarapan di
pagi hari. Di pagi hari paling dia hanya minum teh atau kopi. Dan hal
itu sama sekali tidak mengganggunya dalam aktivitas kesehariannya.
Contoh
lagi adalah ketika kita di bulan puasa. Satu bulan penuh umat muslim
puasa, tidak makan dari jam 4 pagi sampai jam 6 sore dan itu tidak
mengganggu aktivitas mereka. Untuk beberapa orang, bahkan merasakan
produktivitas yang makin baik ketika berpuasa.
Seperti
itulah mindset; apa
yang kita percayai akan berpengaruh terhadap diri kita.
Adalah
hal yang penting bagi kita untuk menjaga mindset kita. Mindset yang
baik akan membuat kita menjadi orang yang positif, sedangkan mindset
yang tidak baik akan membuat kita menjadi orang yang negatif. Berikut
ini adalah hal-hal yang mempengaruhi mindset :
1.
Informasi
Hal
pertama yang berpengaruh terhadap mindset adalah informasi yang masuk
ke otak kita. Koran yang kita baca, berita yang kita toton dan kabar
yang kita dengar. Misalnya seperti ini : Anda setiap hari suka
melihat berita kriminal di TV, maka mindset anda lama-lama akan
terbentuk. Anda akan menjadi orang yang terlalu waspada, bahkan
menjadi orang yang curigaan.
Misalnya
anda suka melihat berita mengenai artis Pak Pe, mengikuti acaranya
dan mengikuti sosial media-nya. Maka lama-lama anda akan jatuh cinta
pada Pak Pe. Anda akan menjadi penggemar berat Pak Pe.
Contoh
lain adalah : iklan sebuah toko online yang dibintangi oleh artis
korea, dan iklannya muncul setiap 10 menit di semua stasiun TV. Jika
anda adalah orang yang suka nonton TV, maka anda pasti akan menjadi
penggemar dadakan artis korea tersebut. Dan secara tidak sadar anda
akan menggunakan aplikasi toko online yang diiklankannya.
2.
Lingkungan
Misalkan
anda bekerja di perusahaan yang karyawannya malas semua. Setiap hari
jadwal kerjanya selalu jam karet. Bisa saya pastikan anda
lama-kelamaan akan terpengaruh menjadi orang yang suka ngaret.
Contoh
lagi : Jika anda tadinya ingin menjadi seorang PNS. Tetapi anda
tinggal di lingkungan yang percaya bahwa untuk menjadi PNS, maka anda
harus menyogok ratusan juta rupiah. Kira-kira apa hasilnya? Bisa saya
perkirakan kemungkinan besar anda tidak akan lolos ujian CPNS. Karena
mindset anda mengatakan “saya hanya akan lolos PNS kalau nyogok.”
Orang-orang
yang tinggal di lingkungan yang lebih baik, misalnya di keluarga
pebisnis, maka mindsetnya juga akan lain. Misalnya: anak yang
dilahirkan di keluarga pedagang, setiap hari ayah dan ibunya selalu
mengatakan bahwa : “ berdagang
itu pekerjaan yang menyenangkan.”
Maka bisa saya tebak, anak yang lahir di situ kelak akan menjadi
pedagang yang sukses.
Demikianlah
faktor lingkungan, hendaknya anda berhati-hati dalam memilih
lingkungan. Bukan maksud saya untuk membatasi pergaulan, boleh saja
bergaul dengan siapa saja. Tetapi hendaknya anda lebih akrab dengan
orang-orang yang memiliki pola pikir yang baik. Seperti kata pepatah
bergaul
dengan pandai besi, anda akan bau asap. Bergaul dengan pedagang
minyak, anda akan wangi.
3.
Pengalaman masa lalu
Untuk
anda yang mengalami mudik setiap tahun, pasti tahu rasanya mudik
khan? Saya pernah merantau di daerah tangerang selama kurang lebih 10
tahun. Buat saya pribadi pengalaman mudik adalah pengalaman yang
menyenangkan dan saya nanti-nantikan setiap tahunnya.
Bermacet-macetan di jalan, berhenti di malam hari untuk makan.
Kemudian waktu dini hari berhenti lagi di warung-warung dadakan untuk
minum kopi. Luar biasa sekali moment tersebut. Meskipun susah payah,
tapi mindset saya mengatakan betapa menyenangkannya moment waktu
mudik. Meskipun macet, saya tetap saja kangen mudik. NB. Saat ini
saya sudah menetap di Solo dan kemungkinan tidak akan mengalami
moment mudik lagi.
Begitulah
pengalaman masa lalu telah melukis mindset saya. Jadi saya bisa
mengatakan : “mudik
itu menyenangkan.”
Contoh
berikutnya adalah mengenai gajah sirkus. Gajah di tempat sirkus
biasanya dipelihara dari masih kecil. Biasanya kaki mereka diikat
dengan rantai dengan pasak yang ditancapkan ke tanah. Untuk ukuran
gajah kecil, rantai dan pasak tersebut cukup kuat. Sehingga ketika
mereka mencoba melepaskan diri, mereka tidak akan berhasil dan hanya
akan membuat kaki mereka sakit.
Ketika
sudah besar, gajah tersebut masih diikat dengan rantai dan pasak yang
sama. Secara logika, dengan kekuatannya yang sekarang rantai tersebut
akan putus hanya dalam sekali hentakan ringan saja. Akan tetapi gajah
tidak menyadari hal itu.
Di
dalam mindset mereka sudah tertanam, “kalau
saya coba melepaskan diri, nanti kaki saya sakit.” Kira-kira
begitulah mindset yang ada di kepala sang gajah.
Nah
begitulah mindset dan cara terbentuknya. Jika saat ini anda belum
sukses atau belum mendapatkan cita-cita anda, bisa jadi ada mindset
anda yang salah. Jika memang demikian, berarti anda perlu membaca
artikel saya yang lain untuk merubah mindset anda.
Semoga
pembaca yang budiman bisa mendapatkan banyak manfaar dari artikel
saya ini.
Jangan
lupa like fanpage saya yah : facebook.com/dilihatkalausempat
0 Response to "Mindset Adalah.... "
Post a Comment