7 Perbedaan Mindset Orang Kaya Vs Miskin
Menurut Tung Desem Waringin, pembeda antara orang
kaya dengan orang miskin adalah pada pola pikir atau Mindsetnya. Contoh : orang
miskin akan berpikir “lebih baik miskin dari pada kaya tapi korupsi.” Sedangkan
orang kaya akan berpikir “lebih baik kaya dan berbisnis dengan baik”. Orang
miskin akan berpikir “lebih baik miskin tapi sehat dan keluarga bahagia”,
sedangkan orang kaya akan berpikir “lebih baik kaya dan sehat serta keluarga
bahagia.”
Nah, sampai di sini mungkin anda mulai paham alur
pembicaraan saya. Cara yang paling dasar untuk menjadi kaya adalah berpikir
seperti orang kaya (bukan berarti foya-foya dan bermewah-mewah yahh, jangan
salah paham dulu). Dengan merubah pola pikir anda, maka seluruh daya dan
upaya anda akan menjadi lebih maksimal. Yang akhirnya akan mengantar anda
menjadi orang yang sukses.
Berikut ini akan saya sampaikan 7 perbedaan mindset
orang kaya vs miskin menurut Tung Desem Waringin :
1. Orang
miskin : win-lose, lose-win atau win dulu
baru orang lain win. Orang kaya memastikan
orang lain win baru ia win.
Pada dasarnya kita semua memiliki sifat egois. Jika kita dihadapkan terhadap sebuah situasi, biasanya kita akan menanyakan dulu apa untungnya buat kita.
Lawan dari sifat egois adalah sifat
mengalah. Mengalah di sini bukan berarti diam ketika harga diri diinjak-injak,
mengalahlah tetapi harus tahu juga batasannya. Dengan mengalah dan mengutamakan
orang lain, maka akan membuat orang lain menjadi simpati kepada anda. Dan
akhirnya anda akan lebih mudah mendapatkan apa yang anda inginkan. Jadi
pastikan orang lain win kemudian baru anda win.
2. Orang
miskin menyalahkan situasi, lingkungan, orang lain dan NASIB. Orang kaya
bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.
Saya punya teman, yang jika terkena
kesulitan pasti akan bilang : “NASIB.” Akan tetapi sebenarnya, masalahnya bukan
pada “nasib” itu sendiri. Salahnya adalah pada mindset teman saya tersebut.
Demikianlah mindset orang miskin, mereka malas untuk menyelesaikan masalah
mereka sendiri. Mereka selalu menyalahkan nasib dan cenderung membiarkan atau
menghindari masalah.
Sebaliknya, orang kaya bertanggung jawab
atas dirinya sendiri. Merekan percaya bahwa Tuhan memberi masalah untuk menguji
diri mereka. Mereka menganggap masalah adalah batu pijakan untuk naik ke level
yang lebih tinggi.
3. Orang
miskin fokus pada hambatan. Orang kaya
fokus pada kesempatan.
Setiap orang diberi waktu 24 jam sehari,
dan diberi masalah pada tingkat kemampuannya masing-masing. Ketika Tuhan
memberi masalah kepada orang miskin, maka dia akan menganggapnya sebagai batu
rintangan atau batu sandungan. Akan tetapi ketika masalah diberikan kepada
orang kaya, maka dia akan menganggapnya sebagai batu pijakan untuk naik ke
atas.
Apakah anda bingung? Contoh konkritnya
seperti ini : Jika ada peluang bisnis maka orang miskin akan selalu mengatakan
: “Tidak usah dikerjakan, ini terlalu berat. Nanti kalau terjadi sesuatu
bagaimana, perijinannya susah lagi?” Sedangkan orang kaya akan mengatakan :
”Wah ini kesempatan yang bagus, akan saya kerjakan dan saya akan berhati-hati
dengan resikonya.”
Dari kasus di atas terlihat perbedaan
fokusnya, orang miskin fokus pada hambatan, sedangkan orang kaya fokus pada
peluangnya. Hambatan-hambatanya hadapi saja, nanti pasti ada jalan.
4. Orang
miskin ingin menjadi kaya. Orang kaya berkomitmen
untuk menjadi kaya.
Komitmen yang dimaksudkan di sini adalah menjalani
suka duka-nya. Orang kaya akan mengerjakan bisnisnya dan menerima
resikonya. Baik suka maupun duka tetap dijalani untuk mencapai tujuannya.
Sedangkan orang miskin hanya ingin menjadi
kaya. Mungkin mereka akan berusaha untuk kaya, dengan menjalankan bisnis. Akan
tetapi ketika mengalami masalah, mereka akan berhenti. Mereka tidak tahan
dengan resiko.
5. Orang
miskin iri pada orang kaya dan sukses. Orang kaya
mengagumi orang kaya dan sukses lainnya.
Orang miskin iri kepada orang kaya dan sukses, apakah anda pernah melihat orang dengan tipe seperti ini? Saya rasa sering, hehee... Saya beri tahu anda, jika anda pernah atau sekarang masih merasa iri dengan kekayaan orang, sebaiknya hentikan mulai dari sekarang. Karena hal ini tidak berguna dan akan menghambat kesuksesan anda sendiri. Bagaimana anda mau jadi kaya, sedangkan anda benci dengan orang kaya?
Sebaliknya, orang kaya tertarik dengan
kehidupan orang sukses dan bergaul dengan mereka. Karena dengan pergaulan ini,
kita akan tertular pola pikir orang sukses, tertular cara bicara dan sikap
mereka. Pergaulan dengan orang sukses juga akan membuka peluang kerjasama baru
atau peluang pekerjaan dan bisnis baru.
Sebaliknya orang miskin bergaul dengan
orang- orang yang negatif, dan akhirnya menularkan pola pikir yang negatif
pula. Hal ini justru akan menghambat kesuksesannya.
Nb. Di sini saya tidak menyarankan anda
untuk tidak bergaul dengan orang bermindset negatif, mereka tetap saudara kita.
Hanya saja saya sarankan, jika anda bergaul dengan orang negatif agar jangan
terlalu terpengaruh dengan apa yang mereka katakan. Anda juga jangan menasehati
mereka dengan terlalu lugas. Karena sering kali, orang negatif adalah tipe
orang yang tidak mau dinasehati. Doakan saja mereka agar menjadi lebih baik.
6. Orang
miskin adalah penerima yang buruk. Orang kaya
adalah penerima yang luar biasa.
Orang kaya yakin bahwa mereka pantas untuk kaya. Dan dengan kekayaan itu, mereka bisa membantu banyak orang. Sedangkan orang miskin berpikir, mereka tidak pantas kaya. Bisa makan sehari saja sudah untung, tidak perlu terlalu kaya.
Berdasarkan hukum law of attraction (hukum
tarik menarik), apa yang anda pikirkan akan terjadi di kehidupan anda. Jadi
bagaimana mungkin anda akan kaya, kalau anda sendiri berpikir untuk tidak kaya?
Nb. Mau tahu law of attraction dan cara
kerjanya? Nantikan di artikel saya berikutnya!
7. Orang
miskin tidak mengatur uang mereka dengan baik. Orang kaya
mengatur uang mereka dengan baik.
Orang kaya sangat peduli dengan masa depannya. Mereka adalah pengatur keuangan yang sangat baik. Setiap kali uang masuk ke kantong mereka, maka mereka akan menyisihkan sebagian untuk tabungan. Baru sisanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Apakah uang hariannya jadi mepet? Bisa jadi! Tapi ini semua dilakukan demi masa depan.
Orang miskin akan berpikir sebaliknya.
Setiap pemasukan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan
sering membeli barang yang sebenarnya tidak begitu penting. Dan apabila ada
sisa, baru akan ditabung.
***
Demikian uraian saya mengenai perbedaan
pola pikir orang kaya vs miskin. Bagiamana dengan anda, termasuk pola pikir
mana? Jika dalam pola pikir anda masih ada pola pikir negatif, sebaiknya
dirubah sedikit demi sedikit yah. Karena pola pikir / mindset inilah yang akan
menentukan tindakan anda dan akhirnya menentukan pula kesuksesan anda kelak.
Jika artikel ini berguna bagi anda dan
mungkin bisa membantu teman anda, silakan bagikan artikel ini di facebook anda
dengan mengklik tombol di bawah ini.
0 Response to "7 Perbedaan Mindset Orang Kaya Vs Miskin "
Post a Comment